Sunday 27 November 2016

Di Kerangka Bangunan

Bangunan itu hanya tinggal kerangka, atau mungkin dari dulu memang hanya kerangka tak terselesaikan. Seorang wanita berkebaya kuning berdiri termangu di depannya. Menatap lumut-lumut pada dinding bata yang entah tinggal setengah atau baru terselesaikan setengah. Matanya menerawang. Entah merindukan kenangan masa lalu entah menyesalkan keadaan masa lalu. Ia tersenyum sekilas, lantas tangannya mengeluarkan setangkai bunga mawar kuning dari tas jinjing yang sedari tadi ia dekap. Ia letakkan perlahan mawar yang ia pegang di atas sebongkah batu di tengah kerangka bangunan. Bibirnya kembali menyunggingkan senyum sebelum langkah kakinya meninggalkan kerangka bangunan berlumut itu.

Wednesday 16 November 2016

Fiksimini #4 : Bahasa Sunda

@aiobiobi

GUSTI.
Payuneun laut anjeuna nyarios ka abi, "Hayu urang sasarengan ka Gusti Nu Agung."

BEURANG.
Langit ting gorelap hurung. Dor-dar gelap ting gorowok. Ngaramekeun beurang ieu.

REUNGIT.
Niat na mah ameh apet meren, matak nepi ka nyium oge. Ngan anger we meunang panggebugan.

MALIKAN.
Niat na mah rek mere beja, tapi geuning kalah dibere beja. Atuh puguh wen manehna kalah ceurik lolongseran.

SONO.
Manehna kamari maa sampeu ka imah kuring. Ojol-ojol nanya, "Kumaha Damang?"

Saturday 12 November 2016

Hampir

Hampir. Satu situasi yang selalu memacu jantung berdetak lebih cepat.

Hampir. Tadi hampir saja aku terjebak dalam kubik-kubik tak kasat mata. Ada sesuatu yang menarikku dengan paksa dari kubik ini menuju kubik tak kasat mata. Mungkin kubikku tak terkunci, jadi mereka dengan mudah memasuki dan menyeretku keluar dari kubik ini.

Aku harus cepat-cepat beli gembok untuk mengunci kubikku. Gembok yang kuat dan tahan lama.

Gomawo~