Sunday 20 October 2013

Ketika Ia Datang Tanpa Kuinginkan

Waktu itu kau datang tanpa kuundang, menyodorkan sepiring harapan kosong. Aku tidak peduli, mengabaikan piring itu. Kau kembali menawarkan, supaya aku menerima. Mungkin kau berpikir tak akan berakibat apa-apa jika aku menerima piring itu. Tapi aku tetap saja mengabaikan. Dan kau kembali menawarkannya berulang kali. Kali ini kau menambahnya dengan secangkir tawa, berharap aku menerimanya. Tapi aku tetap mengabaikan, sampai kau mungkin menyerah. Piring dan cangkir itu sudah hampir basi, dan akupun tidak peduli sama sekali. Kau pulang dengan meninggalkan keduanya ditambah segelas canda yang entah sengaja kau tinggalkan atau tidak. Aku melirik, sedikit penasaran. Bagaimana rasa semua itu? Aku mengambilnya, menyimpannya asal.

Satu jam. Aku tidak peduli. Dua jam. Aku mulai melirik. Tiga jam. Aku mulai tertarik. Empat jam. Aku mengambilnya, mencicipinya, dan ternyata menyenangkan. Sampai pada keesokan hari kau mulai mengirimiku paket senyum yang terlalu aku anggap istimewa.

Saturday 19 October 2013

Perkedel Ala Oby (?)

Bermula dari menipisnya uang ketika memasuki masa akhir bulan. Membuat otak yang tadinya ga jalan *iyalah, kalo otak jalan-jalan kan serem. Oke abaikan* mendadak jadi sedikit berpikir. Jadi anak kos tuh harus pinter-pinter ngatur duit biar ga sengsara diakhir bulan *dan saya sering banget kehabisan bekal akhir bulan*

Kali ini saya mau berbagi sedikit tentang masakan ala anak kos yang... entahlah, tapi makanannya masih layak konsumsi kok.

Sebelumnya saya mau memperkenalkan peralatan memasak saya yang tersedia di kamar kosan.



Perkedel Ala Oby (?)

Bikin perkedel itu gampang, apalagi kalo kalian punya kompor listrik di kosan, atau di kosannya ada dapur, tambah lancar aja masak-masaknya. Nah berhubung kosan saya ga ada dapurnya, sama saya ga punya kompor listrik, jadi saya masaknya di magicom. Magicom itu alat paling magic buat anak kosan, pokoknya tanpa magicom hidup anak kosan itu tersasa hampa (?)

Eh tapi jangan terlalu sering bikin goreng-gorengan di magicom ya. Ntar cepet rusak magicomnya. Kaya tahun lalu magicom saya rusak gara-gara terlalu sering goreng telur sama naget  -___-

Ok. Back to perkedel. Bikin perkedel ga terlalu mahal kok.

Bahannya :

Alat Canggihnya Anak Kos


Kali ini saya pengen posting tentang kehidupan kos-kosan saya. Khususnya di bidang pengisian perut (?). Kenapa kita perlu mangisi perut? Soalnya kalo perut kita kosong biasanya sulit mikir, kalo udah sulit mikir maka tugas pun terbengkalai, dan nilai-nilai KRS kita bisa dihiasi dengan huruf C, D, E. Kalo udah gitu kan kasian orang tua kita yang udah nguliahin kita, eh dapetnya nilai gitu *ngelesnya panjang banget, bilang aja doyan makan*

Sebagai anak kos, mau masak sendiri itu rasanya agak susah. Kalo yang di kosannya ada dapur atau kompor listrik mah gak akan terlalu ribet, tapi kalo yang di kosannya ga ada kedua hal itu kaya saya, maka kita perlu alat serbagunanya anak kos yang satu ini.


Yup. Magicom itu alat tercanggih yang mendukung kelangsungan hidup anak kosan *oke ini terlalu lebay*

Apa aja yang bisa dimasak pake magicom?
Gomawo~