Posting ulang fiksi mini yang pernah saya buat di twitter@aiobiobi.
MIMPI
"Waaah... Kastilnya megah sekali," ujarku kagum. "Itu untukmu bidadariku," ucapnya seraya tersenyum merengkuh pundakku.
BULAN BINTANG
Hey! Coba tengok. Mereka terlihat serasi. Bersama-sama menghiasi malam.
MALAM
Katamu pembunuh itu tak akan menemukan kita. Nyatanya? Aku melihat diriku sendiri di bawah kakinya.
MALAM
Bintang itu berkedip, tersenyum manis, seolah mengajakku singgah di kerajaan langit sana.
KATA
Itulah. Hanya dengan kata, suka dan duka bisa bersama.
DONGENG
Aku juga berkhayal menjadi Gadis desa yang bisa berbicara dan bernyanyi bersama para binatang di tengah hamparan bunga.
DONGENG
Aku berkhayal menjadi Putri yang tinggal di istana dengan segala keindahannya. Serta... Pangeran berkuda sang pelindung Putri.
IMAJINASI
Memang, kadang lebih mudah membuat cerita bertemakan lara. Apakah karena bahagia itu semakin menipis?
BAHAGIA?
Ia tersenyum... samar. Terlihat air menggenang di pelupuk matanya.
TIDUR
Dan ketika mata terpejam, pintu gerbang kastil terbuka. Memperlihatkan istana megah nan indah yang ia bangun untukku.
SURGA KATANYA
Surga itu semakin jauh dari bayangan. Tak ada bunga yang bermekaran indah. Tak ada kata santai yang orang bicarakan. Malaikat itu semakin terasa berbeda. Semuanya terasa berbeda. Ah... apakah neraka lebih buruk lagi atau justru sebaliknya?
CERITA SALJU
"Hampir semua cerita salju menceritakan kesedihan. Adakah cerita salju yang menceritakan keceriaan?" Aku berujar pelan. "Ada. Cerita salju ketika aku bersamamu," ujarmu seraya mengenggam erat tanganku.
DANAU SALJU
Dalam balutan salju, aku berdiri. Di sini. Di depan danau beku saat kau berjanji akan membawaku ke musim semi.
No comments:
Post a Comment