Saturday, 28 September 2013

Bisikan Iblis Pada Schizophrenia

Apa itu schizophrenia? Schizophrenia adalah gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosional dan tingkah laku. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra). sumber

Asli, penyakit ini serem banget. Pas baca blognya Mbak Marlisa yang adiknya mengidap penyakit tersebut, serasa baca novel pas baca kisahnya. 


Pas baca di blognya Mbak Marlisa sama blog lainnya, kebanyakan penderita ini mendengar suara-suara atau perintah yang terdengar nyata yang berasal dari otaknya sendiri.

Kenapa bisa seperti itu?
Di dalam otak terdapat milyaran sambungan sel. Setiap sambungan sel menjadi tempat untuk meneruskan maupun menerima pesan dari sambungan sel yang lain. Sambungan sel tersebut melepaskan zat kimia yang disebut neurotransmitters yang membawa pesan dari ujung sambungan sel yang satu ke ujung sambungan sel yang lain. Di dalam otak yang terserang schizophrenia, terdapat kesalahan atau kerusakan pada sistem komunikasi tersebut.

Bagi keluarga dengan penderita schizophrenia di dalamnya, akan mengerti dengan jelas apa yang dialami penderita schizophrenia dengan membandingkan otak dengan telepon. Pada orang yang normal, sistem switch pada otak bekerja dengan normal. Sinyal-sinyal persepsi yang datang dikirim kembali dengan sempurna tanpa ada gangguan sehingga menghasilkan perasaan, pemikiran, dan akhirnya melakukan tindakan sesuai kebutuhan saat itu. Pada otak penderita schizophrenia, sinyal-sinyal yang dikirim mengalami gangguan sehingga tidak berhasil mencapai sambungan sel yang dituju.

Schizophrenia terbentuk secara bertahap dimana keluarga maupun penderita tidak menyadari ada sesuatu yang tidak beres dalam otaknya dalam kurun waktu yang lama. Kerusakan yang perlahan-lahan ini yang akhirnya menjadi schizophrenia yang tersembunyi dan berbahaya. Gejala yang timbul secara perlahan-lahan ini bisa saja menjadi schizophrenia akut. Periode schizophrenia akut adalah gangguan yang singkat dan kuat, yang meliputi halusinasi, penyesatan pikiran (delusi), dan kegagalan berpikir.

Kadang kala schizophrenia menyerang secara tiba-tiba. Perubahan perilaku yang sangat dramatis terjadi dalam beberapa hari atau minggu. Serangan yang mendadak selalu memicu terjadinya periode akut secara cepat. Beberapa penderita mengalami gangguan seumur hidup, tapi banyak juga yang bisa kembali hidup secara normal dalam periode akut tersebut. Kebanyakan didapati bahwa mereka dikucilkan, menderita depresi yang hebat, dan tidak dapat berfungsi sebagaimana layaknya orang normal dalam lingkungannya.

Dalam beberapa kasus, serangan dapat meningkat menjadi apa yang disebut schizophrenia kronis. Penderita menjadi buas, kehilangan karakter sebagai manusia dalam kehidupan sosial, tidak memiliki motivasi sama sekali, depresi, dan tidak memiliki kepekaan tentang perasaannya sendiri. (dikutip dari blognya Mbak Marlisa)

Coba deh baca ceritanya ini (klik sini) , siapa tau saudara atau teman dekatmu ada yang seperti itu. Kalo diketahui dari sekarangkan mudah-mudahan masih bisa ditangani.

Gejala-gejala penyakit ini yang saya kutip dari sini dan sini :
1.      “A person diagnosed with schizophrenia may experience hallucinations (most commonly hearing voices), delusions… / Seseorang yang terdiagnosa skizofrenia dapat/mungkin mengalami halusinasi (kebanyakan mendengar suara-suara), delusi..”

2.    “…disorganized thinking and speech. The latter may range from loss of train of thought, to sentences only loosely connected in meaning, to incoherence known as word salad in severe cases… / …berpikir dan berbicara yang berantakan (tidak terstruktur). Pada akhirnya dapat memungkinkan hilangnya urutan (rangkaian) pemikiran, kalimat-kalimatnya hanya sedikit yang berarti, pembicaraan yang ngawur seperti pembicaraan yang tercampur aduk pada beberapa kasus berat…”

3.   “… sloppiness about dress and hygiene, and loss of motivation and judgement are all common in schizophrenia. There is often an observable pattern of emotional difficulty, for example lack of responsiveness or motivation… / kecerobohan dalam berpakaian dan kebersihan, serta kehilangan motivasi dan penilaian adalah hal yang biasa dalam penyakit Skizofrenia (Schizophrenia). Terkadang dapat diamati bahwa terdapat pola atas kesulitan emosional, misalnya sangat kurangnya responsif dan motivasi… ”

4.  “Impairment in social cognition is associated with schizophrenia, as are symptoms of paranoia; and social isolation commonly occurs. In one uncommon subtype, the person may be largely mute, remain motionless in bizarre postures, or exhibit purposeless agitation; these are signs of catatonia /Penurunan kesadaransosial berkaitandengan skizofrenia, seperti juga gejala paranoia dan isolasi sosial sering terjadi. Dalam satu subtipe tidakbiasa, orang ini (Skizofrenia) memungkinkan menjadi sangat diam, diam dan tidakbergerak dengan postur (atau posisi) tubuh yang aneh, atau menunjukkan sikap bergejolak tanpa tujuan yang jelas, ini adalah tanda-tanda catatonia.

Penurunan atas kesadaran sosial tidak hanya sampai disitu. Penderita Skizofrenia (Schizophrenia) juga akan terlihat seperti orang yang paranoid. Awalnya penderita akan mengatakan bahwa dirinya tidak menyukai keramaian, namun jika ditilik lebih dalam.. sebenarnya ketidaknyamanan tersebut muncul karena dirinya berpikir terlalu negatif terhadap orang-orang yang tidak dikenal. Dirinya akan merasa semua orang menatap kearahnya dan membicarakan dirinya. Padahal orang-orang itu hanya melihat sekilas, bukan menatap berlama-lama. Ia berasumsi, orang lain membicarakan dirinya secara berbisik. Hal ini yang membuatnya sangat takut dan tidak suka berada di tengah keramaian. Semakin ramai tempatnya, bisikannya semakin berpeluang untuk mengatakan bahwa orang-orang disekitarnya membicarakan dan membahayakan dirinya.

Dari beberapa cerita yang saya baca, kebanyakan penderita penyakit ini merasa bahwa mereka mendapat bisikan untuk melakukan bunuh diri dan membuat penderitanya merasa mereka sangat tidak berguna dan menyusahkan.

Saya dapet cerita lainnya di sini.

No comments:

Post a Comment

Gomawo~