Friday, 27 November 2015

Aku Turut Bahagia

Gadis itu berdiri kaku. Kenapa ia bisa begitu bodoh? Mengharapkan sesuatu yang sangat tidak mungkin. Lihatlah… mereka terlihat begitu bahagia. Lalu dirinya? Hanya bisa memandang kehampaan. Gadis itu menyunggingkan bibir berusaha terlihat riang. “Aku turut bahagia,” ucapnya sedikit bergetar. Ia berusaha sekuat tenaga menahan kelopak matanya supaya tidak membiarkan bendungan tangis yang sedari tadi ia tahan tumpah ruah.*

No comments:

Post a Comment

Gomawo~