Aku selalu menyimpan hatiku dalam peti. Menguncinya di sana supaya
tidak kotor. Aku hanya takut ia hilang atau jatuh. Aku takut ia kotor dan
berdebu. Tapi ternyata hal yang tak pernah kuduga sebelumnya terjadi tiba-tiba.
Kunci petinya hilang entah kemana. Aku tak bisa mengambil hatiku. Pernah aku
berpikir untuk menghancurkan petinya saja, tapi hatiku terlalu rapuh. Aku takut
hatiku ikut hancur jika petinya kuhancurkan. Ah... biarlah. Aku tetap bisa
hidup tanpanya. Biarkan saja hatiku tetap aman di dalam sana.
No comments:
Post a Comment