“Dia terlihat kacau saat tampil tadi.” Rena tiba-tiba muncul, langsung duduk di sampingnya. “Apa dia sakit?” ujarnya kembali karena tak kunjung mendapat tanggapan.
“Tidak. Aku yang sakit, bukan dia.” Hima berujar
lemah.
“Oh ya? Tadi sebelum tampil ia sempat mencarimu.”
Hima hanya tersenyum tipis.
“Kenapa? Kalian bertengkar?” Rena kembali berujar
seraya mengubah posisi duduknya, sedikit mencondongkan badanya ke arah Hima.
“Apa koki itu datang lagi membawa masakan yang ia banggakan?”
Hima melayangkan tatapan tajam pada sahabatnya
itu. “Dia baik-baik saja, dan aku juga baik-baik saja. Jadi aku mohon, jangan
bicarakan wanita itu dihadapanku oke?” ujarnya ketus.
Rena mengangguk-anggukkan kepala, mengerti dengan
apa yang terjadi.
No comments:
Post a Comment