Monday, 17 March 2014

Negara Ini

Mata itu  tak berekspresi. Tatapnnya kosong seperti beberapa jam lalu, memandang datar gerak-gerik seorang lelaki di hadapannya. Ia tetap bergeming, membiarkan lelaki itu terus bergerak dan berceloteh tak karuan.

“Kamu tau kenapa negara ini tak pernah maju?” Setelah sekian lama bungkam akhirnya wanita itu bersuara, tetap dengan tatapan kosongnya.

“Eh? Aku tak peduli sama negara ini sayang, aku cuma peduli sama kamu,” ujar lelaki di hadapannya seraya mengulurkan tangan mengelus wajah wanita itu, nafasnya terengah.

Wanita itu tersenyum sinis, lantas melirik sekilas pada jam dinding di hadapannya. Dua belas lebih sepuluh. Dengan gerakan cepat ia mendorong lelaki di hadapannya yang hendak menciumnya kembali. “Sudah dua jam. Sesuai kesepakatan. Aku selesai.” Perempuan itu berdiri, beranjak menuju lemari di samping ranjang, lantas memakai baju yang tergeletak di sana. “Thanks,” ujarnya sambil mengacungkan sebuah amplop tebal berisi uang kepada lelaki yang masih tampak lapar di atas ranjang.*

2 comments:

  1. nice ff :)

    aku juga suka nulis. salam kenal ya ^^

    ReplyDelete
  2. makasiiiiih^^

    salam kenal juga ^^
    lumayan suka nulis, tapi karena akhir akhir ini jarang nulis, jadinya pas mau nulis lagi kata-katanya serasa jadi aneh pas dibaca hehe *malah curhat*

    ReplyDelete

Gomawo~